SKETSA OKTOBER
(TEMARAM SENJA)
(TEMARAM SENJA)
Kulihat bulan mulai menampakkan kharismanya
Ditemani bintang yang bergelantung dilangit senja
Selaksa sinar harap yang membelai sunyiku
Duduk santai sambil menyeduh secangkir bahagia
Namun perlahan sinar bulan terlihat samar dimataku
Ketika langkah gontai menyelinap diruang kontemplasiku
Sembari berusaha menajamkan pandangan
Kudengar desir angin lembut membisikan irama
Lama-lama terdengar sengau
Aku bergidik ngilu
Bayang-bayang tentangmu kembali menyeruak di tepian malam ini
Dingin merambat membekukan hatiku di sela pengharapan
Tiba-tiba sosokmu datang menyayat sesak di dadaku
Menumpahkan bahagia yang susah payah kusuguhkan
“Aku akan membunuhmu!”
Kulihat dimatamu api menyala menyibakkan luka yang tak berkesudahan
Aku bergeming pasrah meranah duka
Kenangan itu
Harapan itu
Semua terkoyak mati disinari temaram rembulan
Aku tergeletak berlumur nestapa
Kau telah menancapkan pedangmu tepat di luka lamaku
Menambah derita yang makin menganga
Oh malam…
Perlahan rembulan kini tampak redup
Lalu gelap menjelma menjadi kabut pekat
Samar-samar bayangmu memudar diraih cahaya bintang
Lalu hilang bersamaan dengan matinya rasaku, karenamu…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar